Youtube :
Synology NAS Beginners Guide - Get setup in only 15 min! Synology DS923+
Panduan ini menjelaskan langkah-langkah untuk mengatur dan menjalankan NAS Synology DS923+ secara efisien. NAS ini mendukung hingga 4 hard drive dan dalam tutorial ini digunakan konfigurasi SHR1 (Synology Hybrid RAID), yang menyediakan redundansi: satu hard drive digunakan sebagai cadangan, sisanya sebagai ruang penyimpanan. Misalnya, jika Anda memasang empat hard drive 10TB, maka kapasitas efektifnya sekitar 30TB karena 1 drive digunakan untuk perlindungan data.
Penulis memasang dua hard drive 12TB, sehingga hanya satu yang aktif digunakan dan satu sebagai cadangan. Proses dimulai dengan memasang hard drive ke dalam NAS, lalu menyambungkannya ke jaringan melalui kabel LAN dan ke listrik. Setelah itu, NAS dihidupkan dan dikonfigurasi lewat browser dengan mengakses find.synology.com.
Saat pertama kali konfigurasi, semua data di drive akan dihapus untuk instalasi sistem operasi DSM (DiskStation Manager), yang dalam kasus ini diperbarui ke versi 7.1. Setelah DSM terpasang, pengguna diminta membuat akun Synology dan QuickConnect ID agar NAS bisa diakses dari internet.
Langkah selanjutnya adalah membuat storage pool dan volume, di mana SHR1 dipilih sebagai tipe RAID dan sistem file Btrfs digunakan karena menyediakan fitur-fitur unggulan seperti snapshot dan proteksi integritas data. Disk check disarankan dilakukan agar kesehatan hard drive dapat diperiksa sejak awal.
Selanjutnya, dijelaskan pentingnya mengaktifkan data scrubbing (pembersihan data) setiap 3 bulan sekali untuk memeriksa dan memperbaiki kerusakan data diam-diam. Kemudian, pengguna diarahkan menginstal paket penting seperti:
- exFAT (untuk kompatibilitas drive eksternal)
- Snapshot Replication (khusus Btrfs)
- Hyper Backup (untuk backup ke cloud atau drive eksternal)
Setelah instalasi selesai, pengguna membuat shared folder (misalnya untuk keluarga atau bisnis) dan disarankan membatasi jumlah folder agar tidak berantakan. Untuk keamanan, pengguna admin dipisah dari akun pengguna biasa. Admin hanya digunakan saat perlu mengelola sistem, sedangkan akun biasa dipakai untuk aktivitas harian.
Pengguna juga diarahkan membuat grup pengguna (misalnya "keluarga") dan memberikan izin akses baca/tulis. Fitur keamanan tambahan seperti pengaturan password kuat, enkripsi folder, dan penjadwalan penghapusan otomatis recycle bin juga dijelaskan.
Terakhir, disarankan mengaktifkan fitur Home Folder untuk tiap pengguna agar mereka memiliki ruang pribadi di NAS. Admin tetap bisa mengakses semuanya jika diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar